The Professor and Coffee
Seorang dosen berdiri di depan kelas filsafat.
Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong & mengisi dgn BOLA2 GOLF.
Kemudian berkata pd murid2nya, apakah toples sdh penuh...?
Mereka setuju !.
Kemudian dia menuangkan BATU KORAL ke dalam toples, mengguncang dg ringan.
Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf.
Kemudian dia bertanya kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh ??
Mereka setuju !!
Selanjutnya dia menabur PASIR ke dlm toples...
Tentu saja pasir menutupi semuanya.
Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh..??.
Para murid berkata, "Yes"...!!
Kemudian dia menuangkan dua cangkir KOPI ke dlm toples, & secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa....
"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili KEHIDUPANmu. "
"Bola2 golf adalah HAL YANG PENTING: Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan.
"Jika yg lain hilang & hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."
"Batu2 koral adalah HAL2 LAIN, spt pekerjaanmu, rumah & mobil."
"Pasir adalah HAL2 SEPELE."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan utk batu2 koral ataupun utk bola2 golf. !
Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi utk hal2 yg sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang utk hal2 yg penting buat kalian."
"Jadi Beri perhatian utk hal2 yg penting utk kebahagiaanmu.
"Bermainlah dgn keluarga dan anak2mu." "Luangkan wkt utk check up kesehatan." "Berikan perhatian terlebih dahulu kpd bola2 golf,
Hal2 yg benar2 penting.
Atur prioritasmu.
Baru yg terakhir, urus pasirnya.
"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa??
Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya."
"Itu utk menunjukkan pd kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh,.. tetap selalu tersedia tempat utk secangkir kopi bersama SAHABAT..":)
Seorang dosen berdiri di depan kelas filsafat.
Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong & mengisi dgn BOLA2 GOLF.
Kemudian berkata pd murid2nya, apakah toples sdh penuh...?
Mereka setuju !.
Kemudian dia menuangkan BATU KORAL ke dalam toples, mengguncang dg ringan.
Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf.
Kemudian dia bertanya kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh ??
Mereka setuju !!
Selanjutnya dia menabur PASIR ke dlm toples...
Tentu saja pasir menutupi semuanya.
Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh..??.
Para murid berkata, "Yes"...!!
Kemudian dia menuangkan dua cangkir KOPI ke dlm toples, & secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa....
"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili KEHIDUPANmu. "
"Bola2 golf adalah HAL YANG PENTING: Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan.
"Jika yg lain hilang & hanya tinggal mereka, maka hidupmu masih tetap penuh."
"Batu2 koral adalah HAL2 LAIN, spt pekerjaanmu, rumah & mobil."
"Pasir adalah HAL2 SEPELE."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan utk batu2 koral ataupun utk bola2 golf. !
Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi utk hal2 yg sepele, kalian tidak akan mempunyai ruang utk hal2 yg penting buat kalian."
"Jadi Beri perhatian utk hal2 yg penting utk kebahagiaanmu.
"Bermainlah dgn keluarga dan anak2mu." "Luangkan wkt utk check up kesehatan." "Berikan perhatian terlebih dahulu kpd bola2 golf,
Hal2 yg benar2 penting.
Atur prioritasmu.
Baru yg terakhir, urus pasirnya.
"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa??
Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya."
"Itu utk menunjukkan pd kalian, sekalipun hidupmu tampak sudah sangat penuh,.. tetap selalu tersedia tempat utk secangkir kopi bersama SAHABAT..":)
"abis baca ini....rasanya selama ini terlalu banyak pasir yg gw urusin, huahuahua harus bisa mengurangi urusan pasir-pasir itu >.< (tapi susaaaah) ...... okeeeh kalo gitu saatnya fokus ke bola golf, krikil dan ga ada salahnya secangkir kopi :D "
Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul mengetuk pintu rumah kita..., Apa yang akan kita lakukan? Mestinya kita akan sangat berbahagia, memeluk beliau dan mempersilahkan beliau masuk ke ruang tamu kita. Kemudian kita tentunya akan meminta dengan sangat agar Rasulullah SAW sudi menginap beberapa hari di rumah kita.
Tapi barangkali kita meminta Rasulllah SAW menunggu sebentar di depan pintu karena kita teringat video CD yang ada di ruang tengah dan kita tergesa-gesa memindahkan dahulu video tersebut ke dalam. Atau barangkali kita teringat akan lukisan wanita setengah telanjang yang kita pajang di ruang tamu kita, sehingga kita terpaksa juga memindahkannya ke belakang. Barangkali kita akan memindahkan lafal Allah dan Muhammad yang ada diruang samping dan kita meletakkannya di ruang tamu.
Bagaimana bila kemudian Rasulullah SAW menginap di rumah kita? Barangkali kita teringat bahwa anak kita lebih hapal lagu-lagu barat daripada menghapal Sholawat kepada Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa anak-anak kita tidak mengetahui sedikitpun sejarah Rasulullah SAW. Barangkali kita menjadi malu bahwa anak kita tidak mengetahui satupun nama keluarga Rasulullah dan shahabatnya tetapi sangat familiar dengan Doraemon atau pun Sinchan.
Barangkali kita terpaksa harus menyulap satu kamar menjadi ruang Shalat. Barangkali kita teringat bahwa perempuan di rumah kita tidak memiliki koleksi pakaian yang pantas untuk berhadapan kepada Rasulullah SAW. Belum lagi koleksi buku-buku kita dan koleksi kaset karaoke kita.
Kemana kita harus meyingkirkan semua koleksi tersebut demi menghormati junjungan kita? Barangkali kita menjadi malu diketahui junjungan kita bahwa kita tidak pernah ke masjid. Barangkali kita menjadi malu karena pada saat maghrib keluarga kita sibuk di depan TV. Barangkali kita menjadi malu karena kita menghabiskan hampir seluruh waktu kita untuk mencari kesenangan duniawi. Barangkali kita menjadi malu karena
keluarga kita tidak pernah menjalankan sholat sunnah.
Barangkali kita menjadi malu karena keluarga kita sangat jarang membaca AlQuran
Barangkali kita menjadi malu bahwa kita tidak mengenal tetangga-tetangga kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW menanyakan kepada kita siapa
nama tukang sampah yang setiap hari lewat di depan rumah kita. Barangkali kita menjadi malu jika Rasulullah SAW bertanya tentang nama dan alamat tukang penjaga masjid di kampung kita.
Bayangkan apabila Rasulullah SAW tiba-tiba muncul di depan pintu rumah kita…….. Apa yang akan kita lakukan?
Masihkah kita memeluk junjungan kita dan mempersilakan beliau masuk dan menginap di rumah kita? Ataukah akhirnya dengan berat hati, kita akan menolak beliau berkunjung ke rumah karena hal itu akan sangat membuat kita repot dan malu.
Maafkan kami ya Rasulullah .........
"kalo yang ini, fiuuuuuh...rasanya bener-bener malu, semalu malunya setiap ngebaca ini T___T "
credit: my lecturer Nida Husna
my classmate Zaenal Umar